Seorang guru bertanya pada murid-muridnya, wahai muridku sekalian, apa yang membuat kalian bisa datang ke perguruan ini? Semua murid menjawab dengan serentak “ kami ingin pintar” sang guru merenung sejenak dengan jawaban muridnya. Lalu dengan keras dan lantang guru itu berkata kalian salah kalian bisa pintar dengan belajar buku, pengalaman, dan orang tua kalian, semua murid diam membisu. Lalu salah satu murid bertanya lagi, kalau demikian apa yang membuat saya bisa datang bertemu guru disini?Sang gurupun menjawab, wahai sekalian muridku kedatangan kalian ketempat ini karena “ semangat!. Semangat..yach..kata-kata yang singkat padat dan penuh arti, dari sekian rumus orang yang sukses salah satunya adalah semangat, semangat dalam arti yang luas, semangat merubah diri, pemikiran, prilaku, spiritual dan lain-lain. Tanpa adanya semangat yang berkobar dalam jiwa dan pikiran maka kesuksesan sangat jauh bahkan hanya hisapan jempol semata.Kita sering mendengar ungkapan “ dengan semangat 45 kita satukan bangsa dan Negara dalam kesatuan republik Indonesia. “ ketika semangat hilang maka sebagian nafas kehidupanmu terbuang, lalu apa yang bisa dilakukan oleh orang yang tidak mempunyai sebuah semangat selain lemah dalam penantian yang tak berujung ” Kenapa harus semangat? Ibarat pesawat terbang daya dorong yang tinggi dan bisa terbang bebas diangkasa dibutuhkan semangat kuat, seseorang yang hanya berjalan tanpa ada daya dorong berupa semangat maka segala sesuatunya mengalami kegagalan. Bagaimana mungkin kita bisa meraih kesuksesan yang luar biasa tanpa dibantu dengan semangat yang luar biasa juga. Semangat disini memperbaiki mental dan pikiran agar tumbuh yang disebut dengan tekad karena dibalik tekad yang kuat muncul semangat yang kuat. Kekuatan semangat yang kuat akan menimbulkan api yang panas dalam aliran darah dengan demikian kita membakar kemalasan, karena lawan dari semangat adalah kemalasan mental dan pikiran.Ada sebuah contoh yang mungkin kita bisa jadikan renungan, ada tiga orang laki-laki pendaki gunung laki-laki yang pertama mempunyai semangat dalam pembicaraan, dia selalu berkata sama temannya saya akan taklukan gunung itu. Laki-laki yang kedua mempunyai semangat pada gerak tubuhnya dan dia pun berkata dengan latihan terus saya juga mampu menaklukan gunung tersebut. Sedangkan laki-laki yang ketiga hanya diam dan memperbaiki kwalitas semangat dalam pikiranya sambil terus berlatih segala teknik dalam pendakian. Tibalah saatnya ketiga laki-laki ini berangkat mendaki gunung dalam pendakian yang terjal laki-laki pertama kelelahan diapun beristirahat, lalu dia pun berkata “ aku tidak sanggup lagi untuk mendaki gunung ini ”. Laki-laki yang kedua dengan tubuhnya yang bugar mendapat rintangan dimana pikiranya tidak dilatih diapun terus berpikir bahwa puncak gunung itu masih sangat jauh dan jauh..akhirnya di pertengahan gunung kebugaran tubuhnya menurun diapun mengalah.
Laki-laki yang ketiga secara mental dan pikiran terlatih untuk semangat, tubuh boleh lelah tapi semangat dalam pikiran dan mental tidak boleh hilang akhirnya laki-laki ketiga sampai juga kepuncak gunung tersebut. Untuk meraih sukses yang luar bisa dibutuhkan semangat yang meliputi ketiga unsur yaitu body mind and soul. Mulailah dengan memperbaiki kwalitas semangat pada pikiran, bila anda adalah sales selalulah berpikir semangat untuk menjadi pemenang dalam penjualan.
Atau apabila anda mau mengejar target jabatan tertentu mulailah semangat dari pikiran apakah harus kuliah lagi, atau memperbaiki kinerja anda sehingga di promosikan dalam jabatan tertentu. Kesuksesan adalah sebuah proses diantara proses tersebut adalah semangat anda dalam memandang hidup dan arti sebuah perjuangan untuk menuju menjadi pemenang. Semangat..semangat..dan semangat!!
c@H BAGOL
Dalam ilmu Mind Philosophy digambarkan bahwa pikiran layaknya seperti lautan tanpa batas dan pikiran memiliki kecepatan melebihi suara dan cahaya demikian kekuatan dari pikiran. Salah satu dari kekuatan pikiran adalah Impian, ketika menemukan seorang sahabat anda sedang mengkerutkan alisnya dan sorot matanya menatap jauh kedepan, tentu dapat dipastikan bahwa dia sedang membayangkan sesuatu atau dalam pikirannya muncul lamunan yang tidak karuan.Apakah mungkin dia sedang mengalami impian dalam bentuk lamunan? Atau anda mungkin berpikir bahwa teman anda tersebut orang yang malas, tanpa semangat hidup yang pasti. Secara jujur saya katakan tidak sependapat dengan pendapat sebagian orang bahwa, melamun dan memimpikan sesuatu adalah orang malas atau tanpa memiliki semangat hidup, justru kebalikannya, impian merupakan pengumpulan kekuatan daya kreatif dari pikiran kita. Ada perbedaan yang sangat besar sekali antara memimpikan dan hanya berangan-angan, mengangan-angankan sesuatu adalah mengharapkan sesuatu keadaan berubah dengan sendirinya tanpa andanya usaha sama sekali. Tetapi kalau memimpikan ada dorongan niat yang akan membawa langkah kita menuju impian tersebut untuk perubahan di hari mendatang. Sebuah cerita yang menarik kita bisa jadikan renungan betapa impian bisa membuat anda sukses yang luar biasa.Tersebutlah Sang Bambang Ekalaya, seorang pemuda datang menemui Guru Drona untuk di ijinkan menjadi muridnya. Pagi-pagi benar Bambang Ekalaya sudah menghadap Guru Drona, dengan mengucapkan salam, Bambang menyampaikan keinginanya untuk menjadi murid Dronacarya. “ wahai guru Dronacharya terimalah hormat saya dan sekalian untuk bisa menjadi siswa anda” lalu Dronacharya tersenyum tipis karena merasa mengeluarkan janji hanya Kesatria Korawa dan Pandawa yang menjadi muridnya maka Bambang Ekalaya di tolaknya.Dronacharya berkata “ wahai kau Bambang aku tidak bisa menerimamu sebagai siswa, karena dirimu bukan wangsa kesatria”. Dalam perjalanan pulang Bambang Ekalaya mempunyai kekuatan impian yang tidak tersalur, pikirannya begitu kuat terinspirasi dengan Guru Drona. Di tengah hutan yang sunyi dan lebat Bambang berpikir dan impiannya tidak bisa di bendung lagi untuk bisa menguasai ilmu memanah. Diam-diam Bambang belajar memanah lalu dia menciptakan patung Guru Drona untuk mewujudkan impiannya bisa memanah secara mahir agar sehebat seperti Arjuna.Walau pada akhirnya Bambang Ekalaya harus menebus kesalahannya dengan memotong ibu jarinya tetapi sudah cukup dirinya mencapai impiannya menjadi pemanah yang hebat. Impian yang anda miliki merupakan pondasi awal agar arah anda menjadi terarah secara pasti, dengan teguh mempertahankan impian anda maka itu akan terwujud dalam bentuk tindakan. Salah satu kekuatan yang terdapat dalam pikiran anda adalah impian, benda-benda duniawi seperti computer, pesawat terbang, rumah mewah, satelit dan gedung bertingkat adalah dari hasil impian seseorang untuk membuatnya menjadi nyata. Impian merupakan cara pertama bagi pikiran anda bekerja sebelum terwujud dalam tindakan karena hampir tindakan anda tanpa arah apabila tidak memiliki impian yang jelas, impian adalah tujuan yang belum terjadi namun, energi dan tindakan anda akan membawa menuju impian tersebut.Sayang sekali ada beberapa orang akan tertawa terpingkal-pingkal apa bila kita mengutarakan impian kita kepada orang lain, atau malah di ledek seperti si Pungguk merindukan Bulan, jaman dahulu mungkin sang Pungguk tidak bisa ke Bulan tetapi sekarang bila sang astronot bermurah hati mengajak si Pungguk pergi apa tidak mungkin dia bisa bertengger bahkan kencing di Bulan. Penulis mempunyai teman baik namanya Bapak Nyoman seorang pengusaha kayu yang sangat sukses, dahulu Bapak Nyoman adalah seorang tukang kayu membikin lemari dan kursi bekerja pada majikan orang Arab. Ketika bertemu pada suatu sore penulis bertanya “apakah yang pertama anda pikirkan sebelum menjadi pengusaha sukses seperti sekarang ini ” ? Pak Nyoman dengan enteng menjawab dengan memimpikannya ” sebuah jawaban yang tidak masuk akal bila kita tidak mengerti cara kerja pikiran.Sementara seseorang semakin tua, harapan untuk menjadi lebih baik mungkin akan hilang, memimpikan masa lalu menjadi lebih terpusat daripada memimpikan masa yang akan datang. Karena termakan oleh ungkapan bahwa orang tua tidak bisa berbuat apa-apa selain bermimpi masa lalunya, pemikiran seperti itu hendaknya di singkirkan jauh-jauh. Sepanjang nafas masih melekat dan Atman anda masih ada maka kemampuan untuk mengubah sesuatu dalam hidup anda masih bisa dilakukan. Jangan takut-takut untuk memimpikan sesuatu masa depan yang lebih baik, sebelum impian itu kena pajak, kalau seorang berhenti mengimpikan sesuatu yang lebih baik biasanya menunjukkan bahwa dia telah kehilangan satu harapanKetika harapan anda hilang pada saat itu terjadi kemunduran dalam eksistensi hidup yang membahagiakan hilang begitu saja di telan usia. Kita hampir kehilangan masa kanak-kanak yang indah serta meyenangkan setelah pikiran kita mendapat dogma, doktrin atau sugesti buruk sehingga kita jarang mempunyai impian. Bukankah anak-anak untuk mendapatkan sesuatu mainan tentu dengan cara mengimpikannya atau mengidam-idamkannya. Bahkan anak-anak mempunyai kecerdasan dalam bermimpi ketika dia melihat mobil melintas di jalan dengan suara yang menderu maka anak-anak dalam pikiranya bermimpi ingin naik mobil tersebut. Lalu apa yang dia lakukan sampai di rumah anak tersebut akan mengambil mobil mainannya lalu mendorongnya dengan tangan serta dari mulut sang anak keluar deruan mobil meraung-raung, sementara orang tuanya melihat anak tersebut dengan senyuman lucu tanpa tahu kalau sang anak sedang menjelmakan impiannya.Jangan khawatir kalau semua impian anda tidak menjadi kenyataan dengan seketika, anda sudah menanam benih mimpi dalam pikiran anda hanya itu yang terpenting, ibarat anda menanam benih jagung tentu tidak akan menggalinya beberapa hari untuk memeriksa apakah benih tersebut sudah bersemi. Ketika anda mengimpikan sesuatu percayalah bahwa kekuatan Atman anda akan mengumpulkan energi sehingga impian tersebut menjelma dalam tindakan yang harus anda lakukan. Pengertian Karma Wasana sesuatu yang akan anda dapatkan ketika kehidupan ini berlangsung ( seorang teman/ musuh sudah ada sebelum anda mengenalnya).Ada sebuah kutipan yang sangat menarik dan saya sangat suka sekali “ tidak ada hal yang tidak menarik, yang ada adalah orang merasa tidak tertarik”. Sepasang muda-mudi yang sedang merajut cinta paling pintar bermimpi tetapi sayang impiannya tidak sejalan dengan tindakan yang pada akhirnya berakhir dengan derai air mata perpisahan dan sakit hati. Ibarat bunga, impian anda adalah akarnya, tindakan adalah batangnya dan bunga yang mekar merupakan hasil dari akar tersebut. Selamat meraih impian dengan tindakan!!!
“ kamu anak bodoh sampai kapanpun kamu tidak bisa sukses ” begitulah mungkin sang ayah memarahi anaknya dalam cerita Senetron. Kata-kata bisa membuat kita menjadi marah, cinta, suka, menangis, sedih, frustasi, bahkan bunuh diri.
Pernahkan anda mengenal sugesti? atau kita malah sudah termakan oleh kekuatan sugesti, saran atau kata-kata yang di terima oleh indra telinga dan serta merta dilakukan dan diikuti oleh seseorang itu di namakan sugesti. Kekuatan sugesti ini sudah di kenal sejak jaman manusia lahir, ada dua jenis sugesti yaitu positif dan negatif lalu kenapa manusia bisa di pengaruhi oleh sebuah sugesti sedangkan sugesti tidak lebih dari sebuah kata-kata, atau bunyi dan suara. Untuk memudahkan pengertian anda tentang sugesti marilah kita berpikir dan lepaskan pengetahuan intelek anda yang akan menghambat pengetahuan kita tentang masalah sugesti. Pikiran manusia dibagi menjadi dua bagian yaitu pikiran sadar dan pikiran bawah sadar, pikiran sadar adalah pikiran dimana kita sedang beraktivitas atau sedang dalam kesadaran penuh seperti menyetir mobil, membaca buku, mengerjakan tugas kantor dan lain-lain. Sedangkan pikiran bawah sadar di ibarakan dalam computer sama seperti software segala mekanisme dalam computer tersimpan dalam alat tersebut. Begitu juga dengan pikiran bawah sadar adalah tempat menyimpan segala kesan, pesan yang di timbulkan dari dalam pikiran atau luar pikiran.
Pikiran bawah sadar memiliki kekuatan 70% di bandingkan dengan pikiran sadar yang hanya memiliki kekuatan 30% hal ini sudah dilakukan penelitian oleh seorang Prof dr Kelvan vinath Mtk, seorang pakar ilmu psikologi asal India utara. Jadi sesungguhnya pikiran bawah sadar merupakan gudang ingatan, pesan dan memory tidak pernah penuh walau di isi setiap hari. Satu contoh betapaun anda belajar mengejar ilmu sampai S5 sekalipun masih ada ruang dalam pikiran bawah sadar anda untuk menampung segala pelajaran yang anda serap di bangku kuliah tersebut. Sugesti yang kita terima sebenarnya tersimpan rapi dalam pikiran bawah sadar suatu saat apabila dibutuhkan oleh pikiran sadar maka akan di munculkan dan bereaksi ke tubuh menjadi sebuah kenyataan.
Contoh sederhana adalah kita sering sekali mendengar atau membaca penyakit tentang masuk angin, padahal kalau kita berpikir secara rasio dalam ilmu kedokteran modern tidak ada penyakit masuk angin, dan lebih dalam lagi bukankah kita bernafas secara otomatis sudah pasti angin ada di dalam paru-paru dan organ lainya dengan demikian tubuh kita sudah ada anginya. Namun kebanyakan orang percaya begitu saja ketika pusing-pusing atau mual hal ini di akibatkan oleh masuk angin padahal bisa saja akibat mabuk, asam lambung atau yang lainya ini salah satu contoh sugesti negatif. Contoh yang lain adalah apa hubunganya sakit kepala dengan musim hujan, secara rasio berpikir hal ini tidak ada hubunganya tetapi ketika musim hujan gerimis ada saja yang mengatakan sakit kepala atau pening akibat kena air hujan.
Kedua contoh tadi merupakan kasus dimana pikiran bawah sadar menyimpan sugesti negative sewaktu masa kanak-kanak dimana pikiran pada saat itu tidak bisa membedakan mana yang rasio dan tidak. Pikiran bawah sadar hanya menyimpan dan mengeluarkan apabila kondisi dari luar memungkinkan. Sugesti adalah sebuah kata-kata yang mempunyai kekuatan yang luar biasa. Bila anda ingin sukses atau ingin merasakan bagaimana kekuatan sugesti berperan banyak terhadap pikiran dan tindakan kita, cobalah untuk untuk selalu menghindari kata-kata seperti: saya tidak bisa, saya tidak mampu, sudah nasib saya, knapa saya begini, kata-kata ini mengandung sugesti negatife.
Ubahlah kata-kata menjadi lebih positif seperti ini n: saya pasti bisa, bila Tuhan berkehendak apa yang tidak mungkin bagi saya, saya lebih tenang saya selalu bahgia dan lain-lain. Kata-kata yang positif mengandung energi positif bisa anda bayangkan dari baru lahir sampai usia sekarang berapa juta kita sudah mendengar kata-kata atau sugesti negative. Kata-kata sugesti negatif dan positif kita bisa dapatkan pada bacaan, tontonan, dari teman dekat, orang tua, atau dari orang yang kita sayangi maka berhati-hatilah…kata pakar dan ahli agama mengatakan gunakan mata untuk melihat dan telinga untuk mendengar segala hal-hal yang baik maka pikiran kita juga menjadi baik. Lalu ada sebuah pertanyaan bagaimana mungkin saya bisa mengatakan atau berkata –kata bahagia sedangkan hati saya sangat menderita, jawabanya adalah seberapa kali anda sudah pernah mencoba dan mempraktekan efek sugesti ini? Sugesti sama halnya seperti makan cabai yang pedas, ketika anda memakan cabai tersebut maka pedasnya pasti terasa tetapi kadar pedasnya cabai berapa persen tergantung seberapa sering anda melatih kata-kata positif. Anda boleh mencoba..?
Lima Kekuatan untuk Optimalisasi Pengembangan Potensi Diri
Pertama, yaitu Kekuatan Keyakinan atau The Power of Belief. Mengapa harus dimulai dengan Kekuatan Keyakinan? Keyakinan adalah fondasi untuk melakukan apa saja. Kita baru akan bertindak bila kita merasa yakin mampu melakukan sesuatu. Jika tidak yakin maka upaya yang kita lakukan akan dikerjakan dengan setengah hati. Dan kita tahu, apapun yang dilakukan dengan setengah hati, tanpa kesungguhan, maka hasilnya pasti tidak akan pernah maksimal. Seringkali upaya kita, jika diawali dengan perasaan tidak yakin, akan berakhir dengan kegagalan.
Yakin pun ada syaratnya, tidak asal yakin. Yakin yang saya maksudkan di sini adalah yakin yang berlandaskan kebijaksanaan dan akal sehat. Tidak asal “yakin” dan “ngotot”.
Mengapa harus dilandasi kebijaksanaan?
Ya, karena yakin ini sebenarnya ada tiga macam. Pertama, yakin yang hanya bermain di level kognisi atau pikiran sadar. Kedua, yakin yang bermain pada level afeksi atau pikiran bawah sadar. Ada lagi yakin yang tipe ketiga yaitu yakin yang “ngaco” alias “ngawur”. Yakin tipe ini adalah yakin yang berlebihan atau overconfident tapi tidak ekologis.
Yakin tipe ketiga ini sangat berbahaya. Ini ada satu cerita nyata. Kawan saya pernah bercerita bahwa ada seorang kawannya, sebut saja Bu Yuni, yang setelah mengikuti suatu pelatihan motivasi, menjadi begitu semangat dan menjadi sangat-sangat yakin bahwa ia akan bisa sukses dalam waktu yang sangat singkat dan mudah.
Sepulang dari pelatihan itu Bu Yuni dengan “haqul yaqin” (sangat yakin) memutuskan bahwa ia dalam waktu maksimal 3 (tiga) bulan akan menjadi orang kaya dan akan berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp. 3 Miliar. Benar, anda tidak salah baca, 3 bulan untuk Rp. 3 miliar. Ck.. ck… ck… sungguh dahsyat sekali.
Kekuatan kedua untuk mengembangkan potensi diri adalah dengan Kekuatan Semangat atau The Power of Enthusiasm. Yang menjadi komponen atau bagian dari Kekuatan Semangat adalah konsistensi, persistensi, kegigihan, atau whatever it takes.
Tindakan yang dilandasi dengan suatu keyakinan yang teguh, bahwa kita pasti bisa berhasil, pasti akan dilakukan dengan penuh semangat. Semangat ini sebenarnya adalah motivasi intrinsik atau dorongan bertindak yang berasal dari dalam diri kita. Kekuatan Semangat ini yang membuat seseorang akan terus mencoba walaupun telah gagal berkali-kali. Kekuatan Semangat ini yang mendasari peribahasa “Tidak ada yang namanya kegagalan. Yang ada hanyalah hasil yang tidak seperti yang kita inginkan”, “Winners never quit. Quitters never win”, “Tidak penting berapa kali anda jatuh, yang penting adalah berapa kali anda bangkit setelah anda jatuh.”
Kekuatan Semangat ini yang menjadi pendorong Thomas Edison untuk terus mencoba walaupun ia telah berkali-kali “belum berhasil” menemukan bahan yang sesuai untuk membuat bola lampu listrik. Kekuatan Semangat ini pula yang mendorong Harland Sanders untuk terus menawarkan resep ayam gorengnya yang istimewa Kentucky Fried Chicken, walaupun ia telah ditolak berkali-kali.
Nah, bagaimana dengan kisah Bu Yuni? Saya lanjutkan ya ceritanya.
Bu Yuni, dengan bekal keyakinan yang “pasti” dan “kuat” memutuskan untuk menjalankan suatu usaha yang akan menjadi kendaraannya untuk mengumpulkan Rp. 3 miliar dalam waktu 3 bulan. Bu Yuni bekerja dengan sungguh serius.
Kekuatan ketiga adalah Kekuatan Fokus atau The Power of Focus. Fokus berarti kita hanya melakukan hal-hal yang memang berhubungan dengan target yang ingin kita capai. Pikiran kita menjadi sangat tajam, terpusat, seperti sinar laser yang siap untuk menembus berbagai penghalang. Kita tidak akan membiarkan berbagai cobaan atau distraksi membuat pikiran atau kegiatan kita menyimpang dari tujuan semula.
Saat Kekuatan Fokus bekerja kita akan sangat memperhatikan hal-hal detil dalam upaya mencapai keberhasilan. Kekuatan Fokus ini yang mendorong kita untuk menghasilkan master piece.
Sekarang saya lanjut lagi cerita tentang Bu Yuni. Apakah Bu Yuni fokus? Oh, sangat fokus. Begitu fokusnya sehingga ia bisa melihat banyak sekali peluang di sekitar dirinya. Bu Yuni mengajak kawannya kerjasama. Ia bahkan bersedia menanamkan modal yang cukup besar untuk mengembangkan bisnis kawannya karena ia yakin bisnis ini bisa memberikan sangat banyak uang dalam waktu yang singkat. Bahkan saat kawannya, yang selama ini telah menggeluti bisnis itu, mengatakan bahwa tidak mungkin bisa secepat itu perkembangan bisnisnya, walaupun mendapat suntikan dana besar, Bu Yuni tetap yakin, semangat, dan fokus berkata, “Ah, yang penting yakin. Kalau yakin maka segala sesuatu mungkin terjadi.”
Kekuatan keempat adalah Kekuatan Kedamaian Pikiran atau The Power of Peace of Mind. Kekuatan keempat ini sangat penting diperhatikan karena ini merupakan barometer untuk menentukan apakah keyakinan kita terhadap sesuatu itu ekologis atau tidak.
Saat kita yakin, semangat, dan fokus melakukan sesuatu maka kita perlu memeriksa apakah kita merasakan ketenangan baik di pikiran maupun di hati. Jika jawabannya “Tidak” maka kita perlu memeriksa ulang keyakinan kita.
Kita perlu memeriksa apakah keyakinan kita itu sudah benar-benar yakin ataukah lebih karena dorong emosi tertentu, misalnya emosi takut atau keserakahan. Pada kasus Bu Yuni, ternyata ia sama sekali tidak merasakan kedamaian. Hal ini tampak dalam kehidupannya. Bu Yuni, dalam upaya mencapai targetnya, ternyata tidak mendapat dukungan dari suaminya. Bu Yuni tetap memaksakan kehendaknya. Ia bersikeras bahwa dengan keyakinannya yang pasti ia akan dapat mencapai apapun yang ia inginkan.
Apa yang terjadi? Bu Yuni sering ribut dengan suaminya dan selalu tampak murung dan stress.
Bila keyakinan kita bersifat ekologis, didasari dengan pikiran yang benar dan kebijaksanaan, maka saat kita bekerja keras dan giat untuk mencapai impian-impian kita, pikiran dan hati kita akan tetap merasa tenang, damai, dan bahagia. Ini adalah satu aspek penting yang jarang sekali diperhatikan oleh kebanyakan orang.
Perasaan tenang, damai, dan bahagia merupakan indikasi bahwa apa yang kita lakukan benar-benar kita yakini akan berhasil. Kita hanya tinggal melakukan kerjanya saja dan sukses sudah pasti akan kita dapatkan. Sukses hanyalah efek samping yang pasti akan terjadi.
Kekuatan kelima adalah Kekuatan Kebijaksanaan atau The Power of Wisdom. Kekuatan ini sangat penting karena digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap apa yang telah kita lakukan pada empat langkah pertama.
Dengan menggunakan kebijaksanaan kita dapat melakukan evaluasi dengan baik, benar,akurat, dan tanpa melibatkan emosi. Jika hasil yang dicapai belum seperti yang kita inginkan maka dengan menggunakan kebijaksanaan kita dapat mengetahui permasalahannya dan dapat meningkatkan diri kita.
Jika hasilnya sudah seperti yang kita inginkan maka, dengan menggunakan kebijaksanaan, kita dapat mempertahankan dan meningkatkan pencapaian itu. Kebijaksanaan juga digunakan untuk memeriksa keyakinan atau kepercayaan yang menjadi langkah awal tindakan untuk mencapai goal. Dengan bijaksana kita dapat memeriksa keabsahan keyakinan kita. Apakah kita sudah benar-benar yakin secara benar ataukah kita sebenarnya tidak yakin tapi memaksa diri yakin karena kita takut?
Bu Yuni ternyata tidak menggunakan Kekuatan Keyakinan dalam mengejar impiannya. Setelah mendengar penjelasan kawan saya secara cukup detil saya akhirnya menyimpulkan bahwa Bu Yuni ini sebenarnya tidak yakin namun ia memaksakan kehendak, tanpa mempertimbangkan kondisi riil yang sedang ia alami, untuk bisa sukses.
Ternyata emosi yang mendorong Bu Yuni untuk “Yakin” adalah ketakutannya akan masa depan. Ia, setelah menghadiri seminar motivasi, menjadi “sangat yakin” dengan apa yang diajarkan oleh si pembicara dan akhirnya menjadi “buta” oleh emosinya sendiri.
Hal ini diperkuat lagi saat Bu Yuni mendapat peneguhan dari mentornya, pembicara tadi, yang mengatakan, “Pokoknya, kalo kamu yakin, maka kamu bisa mencapai apapun yang anda inginkan.”
Pembaca, belief seperti ini, yang menggunakan kata-kata “pokoknya”, yang saya kategorikan sebagai “belief” yang perlu diwaspadai. Belief ini seringkali tidak membumi dan menyesatkan.
Bila kita menggunakan lima kekuatan yang telah saya jelaskan dalam artikel ini maka dengan bekal yakin, semangat, fokus, damai, dan bijaksana niscaya kita akan dapat mengembangkan potensi diri secara optimal.
Yakin pun ada syaratnya, tidak asal yakin. Yakin yang saya maksudkan di sini adalah yakin yang berlandaskan kebijaksanaan dan akal sehat. Tidak asal “yakin” dan “ngotot”.
Mengapa harus dilandasi kebijaksanaan?
Ya, karena yakin ini sebenarnya ada tiga macam. Pertama, yakin yang hanya bermain di level kognisi atau pikiran sadar. Kedua, yakin yang bermain pada level afeksi atau pikiran bawah sadar. Ada lagi yakin yang tipe ketiga yaitu yakin yang “ngaco” alias “ngawur”. Yakin tipe ini adalah yakin yang berlebihan atau overconfident tapi tidak ekologis.
Yakin tipe ketiga ini sangat berbahaya. Ini ada satu cerita nyata. Kawan saya pernah bercerita bahwa ada seorang kawannya, sebut saja Bu Yuni, yang setelah mengikuti suatu pelatihan motivasi, menjadi begitu semangat dan menjadi sangat-sangat yakin bahwa ia akan bisa sukses dalam waktu yang sangat singkat dan mudah.
Sepulang dari pelatihan itu Bu Yuni dengan “haqul yaqin” (sangat yakin) memutuskan bahwa ia dalam waktu maksimal 3 (tiga) bulan akan menjadi orang kaya dan akan berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp. 3 Miliar. Benar, anda tidak salah baca, 3 bulan untuk Rp. 3 miliar. Ck.. ck… ck… sungguh dahsyat sekali.
Kekuatan kedua untuk mengembangkan potensi diri adalah dengan Kekuatan Semangat atau The Power of Enthusiasm. Yang menjadi komponen atau bagian dari Kekuatan Semangat adalah konsistensi, persistensi, kegigihan, atau whatever it takes.
Tindakan yang dilandasi dengan suatu keyakinan yang teguh, bahwa kita pasti bisa berhasil, pasti akan dilakukan dengan penuh semangat. Semangat ini sebenarnya adalah motivasi intrinsik atau dorongan bertindak yang berasal dari dalam diri kita. Kekuatan Semangat ini yang membuat seseorang akan terus mencoba walaupun telah gagal berkali-kali. Kekuatan Semangat ini yang mendasari peribahasa “Tidak ada yang namanya kegagalan. Yang ada hanyalah hasil yang tidak seperti yang kita inginkan”, “Winners never quit. Quitters never win”, “Tidak penting berapa kali anda jatuh, yang penting adalah berapa kali anda bangkit setelah anda jatuh.”
Kekuatan Semangat ini yang menjadi pendorong Thomas Edison untuk terus mencoba walaupun ia telah berkali-kali “belum berhasil” menemukan bahan yang sesuai untuk membuat bola lampu listrik. Kekuatan Semangat ini pula yang mendorong Harland Sanders untuk terus menawarkan resep ayam gorengnya yang istimewa Kentucky Fried Chicken, walaupun ia telah ditolak berkali-kali.
Nah, bagaimana dengan kisah Bu Yuni? Saya lanjutkan ya ceritanya.
Bu Yuni, dengan bekal keyakinan yang “pasti” dan “kuat” memutuskan untuk menjalankan suatu usaha yang akan menjadi kendaraannya untuk mengumpulkan Rp. 3 miliar dalam waktu 3 bulan. Bu Yuni bekerja dengan sungguh serius.
Kekuatan ketiga adalah Kekuatan Fokus atau The Power of Focus. Fokus berarti kita hanya melakukan hal-hal yang memang berhubungan dengan target yang ingin kita capai. Pikiran kita menjadi sangat tajam, terpusat, seperti sinar laser yang siap untuk menembus berbagai penghalang. Kita tidak akan membiarkan berbagai cobaan atau distraksi membuat pikiran atau kegiatan kita menyimpang dari tujuan semula.
Saat Kekuatan Fokus bekerja kita akan sangat memperhatikan hal-hal detil dalam upaya mencapai keberhasilan. Kekuatan Fokus ini yang mendorong kita untuk menghasilkan master piece.
Sekarang saya lanjut lagi cerita tentang Bu Yuni. Apakah Bu Yuni fokus? Oh, sangat fokus. Begitu fokusnya sehingga ia bisa melihat banyak sekali peluang di sekitar dirinya. Bu Yuni mengajak kawannya kerjasama. Ia bahkan bersedia menanamkan modal yang cukup besar untuk mengembangkan bisnis kawannya karena ia yakin bisnis ini bisa memberikan sangat banyak uang dalam waktu yang singkat. Bahkan saat kawannya, yang selama ini telah menggeluti bisnis itu, mengatakan bahwa tidak mungkin bisa secepat itu perkembangan bisnisnya, walaupun mendapat suntikan dana besar, Bu Yuni tetap yakin, semangat, dan fokus berkata, “Ah, yang penting yakin. Kalau yakin maka segala sesuatu mungkin terjadi.”
Kekuatan keempat adalah Kekuatan Kedamaian Pikiran atau The Power of Peace of Mind. Kekuatan keempat ini sangat penting diperhatikan karena ini merupakan barometer untuk menentukan apakah keyakinan kita terhadap sesuatu itu ekologis atau tidak.
Saat kita yakin, semangat, dan fokus melakukan sesuatu maka kita perlu memeriksa apakah kita merasakan ketenangan baik di pikiran maupun di hati. Jika jawabannya “Tidak” maka kita perlu memeriksa ulang keyakinan kita.
Kita perlu memeriksa apakah keyakinan kita itu sudah benar-benar yakin ataukah lebih karena dorong emosi tertentu, misalnya emosi takut atau keserakahan. Pada kasus Bu Yuni, ternyata ia sama sekali tidak merasakan kedamaian. Hal ini tampak dalam kehidupannya. Bu Yuni, dalam upaya mencapai targetnya, ternyata tidak mendapat dukungan dari suaminya. Bu Yuni tetap memaksakan kehendaknya. Ia bersikeras bahwa dengan keyakinannya yang pasti ia akan dapat mencapai apapun yang ia inginkan.
Apa yang terjadi? Bu Yuni sering ribut dengan suaminya dan selalu tampak murung dan stress.
Bila keyakinan kita bersifat ekologis, didasari dengan pikiran yang benar dan kebijaksanaan, maka saat kita bekerja keras dan giat untuk mencapai impian-impian kita, pikiran dan hati kita akan tetap merasa tenang, damai, dan bahagia. Ini adalah satu aspek penting yang jarang sekali diperhatikan oleh kebanyakan orang.
Perasaan tenang, damai, dan bahagia merupakan indikasi bahwa apa yang kita lakukan benar-benar kita yakini akan berhasil. Kita hanya tinggal melakukan kerjanya saja dan sukses sudah pasti akan kita dapatkan. Sukses hanyalah efek samping yang pasti akan terjadi.
Kekuatan kelima adalah Kekuatan Kebijaksanaan atau The Power of Wisdom. Kekuatan ini sangat penting karena digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap apa yang telah kita lakukan pada empat langkah pertama.
Dengan menggunakan kebijaksanaan kita dapat melakukan evaluasi dengan baik, benar,akurat, dan tanpa melibatkan emosi. Jika hasil yang dicapai belum seperti yang kita inginkan maka dengan menggunakan kebijaksanaan kita dapat mengetahui permasalahannya dan dapat meningkatkan diri kita.
Jika hasilnya sudah seperti yang kita inginkan maka, dengan menggunakan kebijaksanaan, kita dapat mempertahankan dan meningkatkan pencapaian itu. Kebijaksanaan juga digunakan untuk memeriksa keyakinan atau kepercayaan yang menjadi langkah awal tindakan untuk mencapai goal. Dengan bijaksana kita dapat memeriksa keabsahan keyakinan kita. Apakah kita sudah benar-benar yakin secara benar ataukah kita sebenarnya tidak yakin tapi memaksa diri yakin karena kita takut?
Bu Yuni ternyata tidak menggunakan Kekuatan Keyakinan dalam mengejar impiannya. Setelah mendengar penjelasan kawan saya secara cukup detil saya akhirnya menyimpulkan bahwa Bu Yuni ini sebenarnya tidak yakin namun ia memaksakan kehendak, tanpa mempertimbangkan kondisi riil yang sedang ia alami, untuk bisa sukses.
Ternyata emosi yang mendorong Bu Yuni untuk “Yakin” adalah ketakutannya akan masa depan. Ia, setelah menghadiri seminar motivasi, menjadi “sangat yakin” dengan apa yang diajarkan oleh si pembicara dan akhirnya menjadi “buta” oleh emosinya sendiri.
Hal ini diperkuat lagi saat Bu Yuni mendapat peneguhan dari mentornya, pembicara tadi, yang mengatakan, “Pokoknya, kalo kamu yakin, maka kamu bisa mencapai apapun yang anda inginkan.”
Pembaca, belief seperti ini, yang menggunakan kata-kata “pokoknya”, yang saya kategorikan sebagai “belief” yang perlu diwaspadai. Belief ini seringkali tidak membumi dan menyesatkan.
Bila kita menggunakan lima kekuatan yang telah saya jelaskan dalam artikel ini maka dengan bekal yakin, semangat, fokus, damai, dan bijaksana niscaya kita akan dapat mengembangkan potensi diri secara optimal.
Berpikiran positif mengubah hidup lebih baik
- Jangan pernah menggunakan kata-kata yang merendahkan,atau mengejek diri sendiri sendiri.selalu puji diri anda sendiri dan selalu yakin bahwa Anda mampu untuk mencapai apa yang diinginkan.
- Jangan turuti pikiran negatif yang muncul.jika ada pikiran negatif di benak anda,tenangkan diri dan perlahan ganti pikiran positif.
- Sebelum memulai suatu rencana atau tindakan,bayangkan dengan seksama hasil-hasil yang menyenangkan yang sesuai dengan keinginan.Karena itu,bagi yang beragama islam selalu dahului dengan Basmallah.
- Bergaullah dengan orang-orang yang positif,baik dalam pikiran maupun tindakannya..
- Berita yang Anda dengar di media cenderung membuat semangat turun (wabah,bencana alam,harga naik,kekacauan politik dan sebagainya ).Karena itulah boleh-boleh saja Anda menyimak berita,tapi usahakan agar diri tidak terlalu terpengaruh olehnya.Sebisa mungkin jangan masukkan berita-berita yang tidak menyenangkan mempengaruhi pikiran maupun emosi Anda.
Langganan:
Postingan (Atom)